Menjelang perayaan Idul Adha 2020, seluruh umat Islam biasanya akan melaksanakan puasa sunah terlebih dahulu tepatnya pada sebelum perayaan Idul Adha. Puasa yang dikenal dengan istilah puasa Arafah ini merupakan ibadah yang dilakukan pada hari kesembilan bulan zulhijah. Namun, selain puasa Arafah, ada beberapa amalan sunah yang baik dilakukan saat momen perayaan Hari Raya Idul
Jelang 29 Mei, di mana Hari Lanjut Usia Nasional HLUN diperingati setiap tahunnya, kali ini theAsianparent akan mengulas bagaimana hukum merawat orangtua dilihat dari kacamata agama, termasuk ragam kiat yang bisa dilakukan. Menurut laman Kementrian Sosial, Hari Lansia ini diadakan sebagai bentuk apresiasi negara atas semangat jiwa raga serta peran penting orang usia lanjut terhadap bangsa. Pasalnya, lansia juga turut berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah Hari Lansia Nasional Mengutip laman Kompas, HLUN ini diperingati berkat peran dan sosok Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Ia merupakan tokoh tertua anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Tanggal 29 Mei juga diambil dari hari ketika Dr. Radjiman mempimpin sidang BPUPK pada 1945 silam. Saat itu, meski usianya sudah 66 tahun, beliau tetap piawai dalam mencetuskan dasar filosofis negara Indonesia. Selepas itu, pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang, barulah rancangan Hari Lanjut Usia Nasional atau HLUN ini pertama kali dirancang oleh Presiden RI sebagai tanda hormat pada sosok Dr. Radjiman dan jasa-jasanya. Nah, dalam merayakan Hari Lansia di tahun 2021 ini, Kementrian Sosial pun mengangkat tema Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga’. Tema ini diusung karena, peran keluarga sangatlah penting dan menjadi yang utama sebagai sumber kebahagiaan bagi orang lanjut usia. Maka itu, diharapkan juga bagi masyarakat untuk senantiasa merawat dan memberikan cinta pada orangtua mereka yang sudah berusia lanjut. Merawat Orangtua Lansia, Bagaimana Hukumnya Menurut Agama? Bicara soal merawat orangtua lansia, dari segi agama, ternyata ini merupakan sebuah hal mulia yang wajib kita lakukan, Parents. Dalam Islam, seorang anak meski sudah memiliki keluarga masing-masing, tetaplah bertanggung jawab atas orangtua mereka. Setiap individu dianjurkan untuk merawat orangtua, terutama yang sudah berusia lanjut, sebagaimana orangtua mereka pernah merawatnya semasa kecil. Kewajiban ini pun juga tertulis dalam firman Allah dalam surat Al Isra ayat 23-24 yang berbunyi “Wa qada rabbuka alla ta’budu illa iyyahu wa bil-walidaini ihsana, imma yabluganna indakal-kibara ahaduhuma au kilahuma fa la taqul lahuma uffiw wa la tan-har-huma wa qul lahuma qaulang karima. Wakhfid lahuma janahaz zulli minar-rahmati wa qur rabbir-ham-huma kama rabbayani sagira.” Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan gendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirmu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” Selain diperintahkan dan dianjurkan oleh Allah SWT, merawat orangtua juga bisa menjadi ladang ibadah bagi seorang anak. Siapapun yang merawat orangtuanya secara ikhlas, sabar, dan penuh cinta, maka ia akan memperoleh kemuliaan dan rahmat dari Allah Ta’ala. Sementara itu, umat Muslim yang senantiasa mendoakan orangtuanya dalam salat, itu pun akan bermanfaat bagi orangtua mereka kelak setelah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW bersabda, ada tiga amal yang tak akan terputus setelah meninggal, yakni sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, serta anak shalih yang mendoakannya. Artikel terkait Parents, Ini Bacaan Niat Sholat Jumat untuk Diajarkan kepada Anak Laki-laki Kewajiban merawat orangtua juga disebutkan dalam Alkitab. Dalam Akitab, dikatakan bahwa anak yang sudah dewasa harus menjalankan pengabdian kepada Allah dengan mengurus keluarga mereka, dan mereka harus membalas budi orangtua… karena hal ini baik di mata Allah 1 Timotius 54 Mengutip laman anak yang sudah dewasa memiliki tanggung jawab penting, yaitu memastikan bahwa orangtua mereka yang sudah lansia diurus dengan baik. Jika mereka melakukannya, itu berarti mereka juga menaati perintah Alkitab untuk menghormati orangtua. Tidak ada petunjuk rinci tentang mengurus orangtua yang sudah berumur. Namun, yang pasti, seorang anak perlu bertanggung jawab dan merawat orangtua penuh kasih sayang. Merawat orangtua adalah hal yang sangat dianjurkan. Pasalnya, ini juga merupakan bagian dari melayani Allah dengan melayani sesama, terutama anggota keluarga sendiri. Seperti perintah yang tertulis dalam Alkitab yang berbunyi, “Hormatilah ayahmu dan ibumu”-sebagai perintah pertama dengan sebuah janji bagi mereka yang menaatinya-“supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” Efe 62-3 Artikel terkait Kobarkan Semangat Perjuangan, 32 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei Tips Agar Sukses Merawat Orangtua Selain diwajibkan menurut agama, merawat lansia juga perlu dilakukan demi bisa membantu dan membahagiakan agar mereka tidak sendirian di hari tua. Pasalnya, data Lembaga Demografi Universitas Indonesia LDUI tahun 2014 menunjukkan, presentasi lansia tinggal sendirian cukup banyak, yakni sekitar 9,66 persen. Agar presentase tersebut tidak meningkat, maka upaya pencegahan bisa mulai dilakukan dengan cara merawat orangtua kita sendiri yang sudah lanjut usia. Apabila Parents masih bingung harus mulai dari mana, berikut kami rangkum beberapa tips sukses dalam merawat orang tua, di antaranya Langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah senantiasa menghormati, memaklumi, dan memaafkan orangtua apabila mereka pernah berbuat kesalahan atau menyakiti kita tanpa sengaja. Hal ini dilakukan agar kita bisa merawat mereka secara ikhlas dan tulus nantinya Pastikan rumah yang ditinggali lansia aman dan nyaman bagi mereka. Misalnya, lantai tidak licin untuk mencegah agar lansia tidak mudah jatuh dan sebagainya. Berikan perhatian dengan mengajaknya mengobrol atau sekadar menanyakan kabar dan aktivitasnya Perbanyak ilmu tentang merawat orangtua. Misalnya, jika orangtua kita sakit, cari tahu lebih dalam soal penyakit yang dimilikinya. Dari mulai apa saja obat, pantangan makanan, hingga pertolongan pertama ketika kondisi gawat darurat terjadi Kalau Parents sudah punya anak, maka ajaklah si kecil rutin untuk bermain bersama kakek dan neneknya. Lansia biasanya akan sangat senang dan bahagia bila berkesempatan bisa menghabiskan waktu dengan cucu mereka. Cobalah terbuka ketika merawat orangtua. Pasalnya, merawat lansia berbeda dengan merawat anak kecil. Kalau sedang lelah, bicarakan baik-baik dan sabar. Jangan lupa istirahat dan lakukan me time untuk diri Anda sendiri agar terhindar dari stres. Artikel terkait Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Istikharah, Bantu Mantapkan Hati terhadap Pilihan Perlu dicatat, kondisi setiap individu itu berbeda-beda. Beberapa dari kita mungkin tidak bisa merawat orangtua lansia secara langsung karena beberapa hal. Atau, bisa juga orangtua kita sendiri memilih ditempatkan di panti jompo untuk menghabiskan masa tuanya. Nah, jika memang itu yang terbaik, maka opsi tersebut tidak apa-apa untuk dilakukan, kok. Anda bisa meminta bantuan anggota keluarga lain atau pun perawat. Yang terpenting, Anda masih peduli dan bertanggung jawab untuk merawat mereka penuh kasih sayang. Seperti selalu menyempatkan diri untuk mengobrol dan menghabiskan waktu berkualitas bersama agar mereka bahagia. Nah, itulah informasi seputar hukum merawat lansia dan sedikit tips agar sukses melakukannya. Menjadi orangtua itu tidak mudah, maka tidak ada salahnya kita memberikan yang terbaik untuk merawat dan memberikan kebahagiakan pada mereka di hari tuanya. Selamat Hari Lansia Nasional, Parents! *** Baca juga 8 Macam Puasa Sunah, Bisa Diamalkan Setelah Bulan Ramadan Catat! Inilah Niat Puasa Nazar serta Manfaat dan Tata Caranya Doa Ratu Surga Makna dan Manfaatnya Bagi Umat Katolik Kristiani Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
JAKARTA- Ramadan menjadi bulan yang ditunggu bagi semua umat Islam di dunia. Itu karena amalan yang dilakukan akan dibalas berkali-kali lipat. Amalan
Gambar 7 Amalan Ibadah Pada Usia Lanjut / Kisah Nabi Zakariya Gigih Berdoa dari Ketika Usia Semakin Lanjut, Amalan Ibadah Semakin Penting Ketika usia semakin lanjut, semakin banyak orang yang mulai menyadari pentingnya ibadah. Seiring dengan bertambahnya usia, orang-orang mulai menyadari bahwa mereka memiliki jangka waktu yang semakin pendek untuk melakukan berbagai kebaikan. Oleh karena itu, amalan ibadah semakin penting bagi mereka agar dapat mencapai keselamatan di akhirat. Mengapa Orang Usia Lanjut Harus Memperbanyak Amalan Ibadah?Ketika Usia Semakin Lanjut, Amalan Ibadah Semakin PentingKesadaran Spiritual Semakin Tinggi Pada Usia LanjutMeningkatkan Sifat Taqwa Pada Diri SendiriMeningkatkan Kualitas Hidup dan Kualitas AkhiratKesimpulan Kesadaran Spiritual Semakin Tinggi Pada Usia Lanjut Selain itu, semakin banyak orang usia lanjut yang mulai menyadari bahwa mereka memiliki kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka mulai memahami bahwa kesadaran spiritual mereka akan meningkat dengan semakin banyaknya amalan ibadah yang dilakukan. Hal ini menjadikan usia lanjut sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amalan ibadah. Meningkatkan Sifat Taqwa Pada Diri Sendiri Dengan memperbanyak amalan ibadah, maka orang usia lanjut akan meningkatkan sifat taqwa pada diri mereka sendiri. Orang yang taqwa akan lebih mudah mengikuti larangan-larangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi berbagai kemaksiatan. Dengan demikian, orang usia lanjut akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan di akhirat nanti. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kualitas Akhirat Selain itu, amalan ibadah juga dapat membantu orang usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di dunia ini. Dengan semakin banyaknya ibadah yang dilakukan, maka orang usia lanjut dapat memperoleh banyak kebaikan dan keberkahan di dunia ini. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan di akhirat nanti. Kesimpulan Kesimpulannya, orang usia lanjut harus memperbanyak amalan ibadah agar dapat meningkatkan sifat taqwa pada diri mereka sendiri, meningkatkan kualitas hidup mereka di dunia ini, dan meningkatkan kualitas akhirat mereka di akhirat nanti. Usia lanjut tidak menjadikan seseorang untuk berhenti berkarya dan menjalin silaturahim, terlebih bila hal itu dikaitkan dalam rangka ibadah kita kepada Tuhan. Orang-orang muda harus belajar dari para Lansia, bagaimana cara menjaga kesehatan sehingga tetap sehat di usia tua,"ujar Camat Gedongtengan dalam sambutannya sekaligus membuka acara JAKARTA, – Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan panduan penyelenggaraan ibadah peringatan Kenaikan Isa Almasih yang jatuh Kamis 13/5/2021. Menag Yaqut menyarankan lansia dan orang yang rentan sakit agar mengikuti ibadah secara virtual dari rumah masing-masing. "Bagi jemaat lanjut usia yang sakit dan rentan tertular penyakit serta berisiko tinggi terhadap Covid-19, mengikuti ibadah secara virtual di rumah dan bentuk pelayanan lainnya," tulis Menag Yaqut dalam keterangan tertulis, Jumat 7/4/2021.Baca juga Menag Ingatkan Lagi Masyarakat agar Disiplin Patuhi Panduan Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Menag Yaqut mengimbau hanya semua jemaat harus selalu menggunakan masker dan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer selama berada di tempat ibadah. Politikus PKB itu melarang para jemaat untuk berkumpul serta melakukan kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan. Ia menekankan semua orang untuk menjaga jarak."Menghindari berdiam lama di tempat ibadah gereja atau berkumpul di area tempat ibadah gereja, selain untuk kepentingan ibadah," kata dia. Adapun, aturan ini tertuang dalam Surat Edaran SE Menteri Agama Nomor 08 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Peringatan Kenaikan Isa Almasih yang ditandatangani Menag pada Kamis 6/5/2021. Baca juga Soal Shalat Id di Zona Hijau dan Kuning, Menag Wajib Koordinasi Pemda hingga Satgas Covid-19 Menag Yaqut meminta seluruh jajaran Kemenag untuk melakukan sosialisasi terhadap edaran terebut secara masif, khususnya kepada Pengurus atau Pengelola Tempat lbadah Gereja, serta umat Kristen dan Katolik. Ia menegaskan adanya SE tersebut merupakan upaya dalam memberikan rasa aman terhadap umat Nasrani dalam beribadah di masa pandemi Covid-19. "Edaran ini diterbitkan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19, sekaligus memberikan rasa aman kepada umat Kristen dan Katolik dalam menjalankan ibadah peringatan Kenaikan lsa Almasih," kata dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

ProposalSumbangan Mushaf Al-quran. Seperti diketahui bersama bahwa Al-Quran adalah Kitab Suci ummat Islam. Dalam pengertian syariat, Al-Quran adalah pedoman dasar hidup (way of life) bagi ummat Islam. Segala aspek kehidupan baik yang bersifat ibadah maupun muamalah, apakah itu berhubungan kehidupan pribadi, bermasyarakat bahkan bernegara

Lansia atau kepanjangan dari lanjut usia merupakan penanda bahwasannya usia yang dimiliki oleh orang tersebut secara nilai atau kuantitasnya semakin banyak akan tetapi secara kalkulasi kualitas hidup sebenarnya semakin sedikit kaitannya dengan penurunan fungsi orgam tubuh. Alasan kenapa seorang pada masa lansia harus memperbanyak amalan ibadah karena apabila dikaji dari alasan kualitas maka semakin menurunnya organ fungsi tubuh maka kematian juga semakin dekat oleh karena itu untuk menghadapi hal tersebut dianjurkan seseorang yang lanjut usia dalam masa hidupnya hendaknya lebih memperbanyak amalan ibadah sebagai bekal yang akan diperhitungkan di akhirat dibandingkan memikirkan hal duniawi yang tidak akan dibawa sebagai amal perbuatan yang diperhitungkan di akhirat selama merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang sudah ditentukan takdirnya mulai dari jaman di dalam rahim sampai kematiaannya. Oleh karena itu sebagai makhluk yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT maka di dalam hidup kita harus berusaha senantiasa melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi sesama manusia khususnya untuk kebaikan. Selain kegiatan yang bermanfaat, tentunya kita tidak lupa akan ibadah kepada Allah SWT. Semakin matang usia seseorang atau sebutannya lansia lanjut usia, maka nilai umur akan semakin bertambah secara angka kuantitasnya akan tetapi apabila dikaji dari kualitas maka usia seseorang yang bertambah sebenarnya kualitas hidupnya semakin menurun. Hal itu dapat terlihat dari derajat kebugaran fisik, kesehatan organ tubuh yang notabene tidak akan sama pada saat masih usia masih muda. Saat usia masih muda, mungkin seseorang bisa mengkonsumsi makanan yang banyak selama 1 hari bisa sampai 5 kali. Akan tetapi menjelang usia lanjut, jumlah konsumsi makanan akan semakin menurun karena organ lambung dan metabolisme makanan yang menurun kualitasnya. Oleh karena itu semakin lanjut usia seseorang seharusnya amal ibadah semakin ditambah dan mengurangi mengejar duniawi karena kehidupan manusia tidaklah abadi, yang akan selalu dikenang dan diingat adalah amal perbuatan baik dan amal lebih lanjutMateri tentang manfaat yang diperoleh dari ibadah tentang jelaskan hikmah dan manfaat beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT tentang kapan harus bersyukur kepada Allah JawabanKelas SMPMapel Ujian NasionalBab -Kode -AyoBelajar SPJ2
Padabulan ini umat Islam harus benar-benar berinteraksi dengan Al-Qur'an untuk meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang menuju umat yang terbaik dengan petunjuk Al-Qur'an. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan Al-Qur'an baik secara tilawah (membaca), tadabbur (memahami), hifzh (menghafalkan), tanfiidzh (mengamalkan), ta'liim
Oleh Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi MADINAH – Fungsi rombongan dan regu dinilai memiliki peran penting. Peran tersebut sangat berharga bagi jamaah lanjut usia. Direktur Akademizi, Nana Sudiana, menilai dengan jumlah 11 sampai 12 orang dalam sebuah regu, apalagi bila dalam pengelolaan regu juga memasukan proporsi lansia dalam penyusunannya. Di luar itu, pengelompokan lansia yang dicampur dengan yang lebih muda-muda juga efektif menjaga kondisi para lansia agar tetap dalam pengawasan anggota regu atau anggota kamar hotelnya. "Para lansia ini, dengan didampingi yang lebih muda, akan selalu terpantau, termasuk dengan cepat akan terdeteksi bila ada permasalahan yang dialaminya," kata dia yang juga tengah melaksanakan ibadah haji dan tergabung dalam kloter SOC-10, Jumat 9/6/2023. Yang lebih muda, kata dia, dengan kemampuan dan kecepatannya akan segera berkomunikasi dengan pihak lain untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Persoalan jamaah tersasar atau tertinggal bisa jadi diawali karena kurang koordinasi antara sesama jamaah yang ada. Kerja sama antarjamaah juga diperlukan selama di hotel. Hal ini karena pada dasarnya fasilitas hotel, seperti lift, kamar mandi, mushola atau masjid dan lain sebagainya terbatas. "Padahal dengan jumlah penghuni dari jamaah haji yang banyak, semua harus antre atau bergantian menggunakannya," kata dia. Pelaksanaan haji tahun 2023 mengambil tagline "Haji Ramah Lansia". Sesuai data Siskohat 2023, saat ini ada sekitar jamaah haji lansia dengan usia 65 tahun ke atas. Jumlah ini menempati hampir mencapai angka 30 persen dari total jamaah haji 2023. Tim Promosi Kesehatan Promkes meminta jamaah haji mengatur waktu lebih intens antara ibadah dan istirahat jelang puncak ibadah haji. Menyeimbangkan istirahat dan ibadah akan membantu jamaah menjalani puncak ibadah haji di Makkah. Baca juga Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya Tri Andriani, Petugas Tim Promosi Kesehatan Promkes Daker Madinah mencontohkan, jamaah usai sholat Subuh dan Dzuhur sejenak istirahat. Lalu pada Ashar kembali ke masjid namun bawa perbekalan hingga cukup untuk Isya. Jika jamaah sholat Ashar ke masjid, maka bawalah bekal makakan seperti roti atau buah, sehingga jika pulang setelah insya tidak terasa perih," kata dia. Namun, apabila jamaah tidak mungkinkan lebih baik sholat di hotel. Dia mengharapkan stakeholder di dalam kloter, seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, Karom, dan Karu menjadi duta promosi kesehatan. "Kita harap stakeholder tidak hanya fokus pada ibadah haji, namun juga menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan jamaah," katanya seraya meminta, jamaah yang usia produktif ikut menjaga jemaah usia lansia, baik saat ke masjid maupun di dalam kamar. Jamaah juga diminta sering minum dan menggunakan APD ketika ke masjid. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Berikutini ada 4 amalan saat Isra Miraj tiba, diantaranya yaitu: 1. Memperbanyak Ibadah Shalat Sunah. Selain shalat wajib, shalat sunah pada hari Isra Miraj sangatlah dianjurkan. Karena akan mendatangkan pahala yang melimpah untuk orang yang mau menjalankan kebiasaan Nabi Muhammad itu. Shalat sunah yang dapat dilakukan yaitu shalat qobliyah ba
Dalam syariat Islam dikenal berbagai keringanan hukum rukhsah untuk tidak berpuasa Ramadhan bagi orang-orang tertentu yang tidak mampu secara fisik atau mengalami kesulitan dan kepayahan dalam menjalankan puasa. Di antara orang yang mendapatkan keringanan itu adalah mereka yang sudah berusia lanjut. Mengenai hal ini, Al-Qur’an menjelaskan وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيِنٍ “Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin” QS. Al-Baqarah 184 Berdasarkan ayat di atas, hal yang wajib bagi orang berusia lanjut dan tidak mampu menjalankan puasa bukanlah melaksanakan ibadah puasa, tapi membayar fidyah satu mud makanan pokok 675 gram/6,75 ons untuk tiap hari puasa yang ditinggalkannya. Lantas, apa kriteria orang lanjut usia yang boleh tidak berpuasa lalu cukup menggantinya dengan membayar satu mud? Tentang ayat di atas, Syekh Zakaria al-Anshari menjelaskan bahwa maksud dari kata “orang yang berat menjalankan puasa” adalah orang tua yang sudah berupaya mencoba untuk berpuasa tapi ia tidak lagi kuat untuk menyelesaikan puasanya hingga waktu maghrib” Syekh Zakaria al-Anshari, Fath al-Wahhab, juz 1, hal. 213. Lebih spesifik lagi, yang dikehendaki dari orang lanjut usia adalah orang yang sudah berusia di atas 40 tahun yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa—sekiranya tatkala berpuasa maka ia akan mengalami tekanan fisik yang amat berat masyaqqah syadidah atau tekanan fisik yang tidak dapat ditanggung menurut standar umumnya masyarakat la tuhtamalu adatan. Berbeda halnya jika tekanannya sebatas rasa lapar dan lemahnya fisik yang masih dapat ditahan sebagaimana umumnya masyarakat, maka dalam kondisi demikian tidak boleh meninggalkan puasanya. Ketentuan ini seperti dijelaskan oleh Syekh Khatib asy-Syirbini والشيخ وهو من جاوز الاربعين والعجوز والمريض الذي لا يرجى برؤه إن عجز كل منهم عن الصوم بأن كان يلحقه به مشقة شديدة يفطر ويطعم عن كل يوم مدا “Orang tua renta—yakni orang yang usianya melebihi 40 tahun, wanita tua renta dan orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya—jika mereka tak mampu berpuasa, sekiranya akan mengalami kesulitan yang berat, maka ia boleh tidak berpuasa dan wajib bagi mereka memberi makan untuk tiap hari yang ditinggalkan sebanyak satu mud” Syekh Khatib asy-Syirbini, al-Iqna’ fi Hilli Alfadzi Abi Syuja’, juz 2, hal. 397. Sedangkan ketika pada waktu tertentu orang lanjut usia kembali kuat menjalankan ibadah puasa setelah sebelumnya tidak mampu, maka wajib baginya untuk kembali melaksanakan puasa pada hari di mana ia kuat melaksanakan ibadah puasa sampai selesai masuk waktu maghrib. Dalam kitab Hasyiyah al-Jamal dijelaskan والأظهر وجوب المد على من أفطر في رمضان للكبر كأن صار شيخا هرما لا يطيق الصوم في زمن من الأزمان وإلا لزمه إيقاعه فيما يطيقه فيه ومثله كل عاجز عن صوم واجب سواء رمضان وغيره لزمانة أو مرض لا يرجى برؤه أو مشقة شديدة تلحقه ولم يتكلفه انتهت. “Menurut qaul adzhar membayar satu mud wajib bagi orang yang tidak berpuasa karena faktor usia, seperti seseorang telah berusia lanjut dan pikun, tidak mampu menjalankan ibadah puasa dari waktu ke waktu. Jika ia mampu berpuasa pada waktu tertentu, maka wajib baginya untuk berpuasa pada saat itu. Hukum yang sama juga berlaku bagi orang yang tidak mampu menjalankan puasa wajib, baik puasa ramadhan atau puasa yang lain, karena faktor lumpuh atau sakit yang tak dapat diharapkan kesembuhannya atau karena faktor kesulitan yang amat berat yang menimpanya dan tak mampu ia menanggungnya” Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal, Juz 8, Hal. 278 Dan ia tidak berkewajiban mengqadha puasa yang sebelumnya pernah ditinggalkan, sebab telah terganti dengan pembayaran fidyah. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar al-Haitami ولو قدر بعد على الصوم لم يلزمه قضاء كما قاله الأكثرون “Jika seseorang telah mampu berpuasa setelah tidak mampu menjalankannya, maka tidak wajib mengqadha puasa yang telah lalu, seperti halnya yang diungkapkan oleh mayoritas ulama” Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, Sedangkan ketika orang lanjut usia yang sudah tidak mampu untuk berpuasa, tidak mampu untuk membayar fidyah dengan memberi makanan satu mud kepada fakir miskin, maka dalam keadaan demikian ia tidak terkena kewajiban apa pun. Cukup memperbanyak istighfar atas ketidakmampuannya menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Hal demikian sesuai dengan keterangan dalam kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh فإن كان عاجزاً عن الإطعام أيضاً فلا شيء عليه، و {لا يكلف الله نفساً إلا وسعها} وقال الحنفية يستغفر الله سبحانه، ويستقبله أي يطلب منه العفو عن تقصيره في حقه. “Jika seseorang juga tidak mampu memberi makan fakir miskin, maka tidak ada kewajiban baginya, dan Allah tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Ulama Hanafiyah berpandangan mengenai hal ini “Ia memohon ampun kepada Allah, dan meminta permohonan maaf atas kelalaiannya hak yang wajib baginya” Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, juz 3, hal. 117 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang lanjut usia yang tidak berkewajiban puasa tapi wajib menggantinya dengan membayar fidyah adalah orang yang berusia di atas 40 tahun yang sudah pernah mencoba untuk berpuasa namun tidak mampu untuk menyelesaikan puasanya hingga waktu maghrib. Sekiranya saat ia mencoba menguatkan diri untuk berpuasa, maka ia akan merasakan tekanan fisik yang amat berat atau tekanan fisik yang tidak dapat ditanggung oleh umumnya masyarakat. Idealnya orang lanjut usia mendapat pendampingan dari mereka yang masih muda. Penurunan fungsi organ yang secara alamiah orang lansia alami biasanya menjadi kendala fisik dan luput dari perhatian mereka sendiri. Apalagi bila disertai adanya gejala penyakit. Jika puasa memang betul-betul memberatkan, orang lansia boleh tidak puasa, sebab hal yang wajib baginya sudah bukan lagi berpuasa, tapi beralih menjadi membayar fidyah sebanyak satu mud. Wallahu a’lam. Ustadz M. Ali Zainal Abidin, Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember 3 Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan al-Qur'an, karena al-Quran adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS.10:57) termasuk penyakit riya, ujub, dan sum'ah. 4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain. 5.
Jakarta - Ketika menginjak usia lanjut, produktivitas seseorang dalam melalukan sesuatu mulai menurun. Oleh karena itu, penting bagi muslim untuk mengetahui amalan ibadah pada usia lanjut yang bisa membantu untuk dapat membantu kita memasuki surga Allah dari M. Quraish Shihab dalam buku Berbisnis dengan Allah, dalam istilah bisnis maka usia lanjut diumpamakan seperti investor yang sudah senior. Saat berusia muda, kita dapat melaksanakan beragam aktivitas dengan penuh waktu meskipun berat demi menghadapi masa memasuki usia lanjut, kata Quraish Shihab, hanya diperlukan kegiatan yang tidak berat namun teratur. Namun, hal itu bukan berarti ibadah ketika usia lanjut ini hanya ringan dan terkesan remeh saja di hadapan Allah SWT. Ada keistimewaan ketika orang usia lanjut melaksanakan amalan ibadah kepada-Nya. Berikut ini adalah amalan ibadah pada usia lanjut seperti yang dikutip melalui tulisan dalam laman Universitas Muhammadiyah ibadah pada usia lanjut dapat lebih mengutamakan dan memerhatikan amalan-amalan wajib. Sebab, ibadah-ibadab yang bersifat wajib fardhu merupakan kewajiban yang bersifat individual dan harus ditegakkan sendiri-sendiri oleh setiap muslim hingga akhir itu, amalan-amalan wajib adalah merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Berikut amalan ibadah bagi usia lanjut Ibadah yang hukumnya fardhu bila mampu2. Menghindari hal-hal yang diharamkan oleh Memperbanyak amalan-amalan Banyak bertahmid, membaca istighfar, dan Memperbanyak amal-amal ringan, tapi berpahala besar, seperti berdzikir dan membaca Rajin dan konsisten membaca zikir pagi dan Tetap aktif dalam thalabul ilmi menghadiri majelis ilmu. Hal ini bisa dilakukan dengan mendatangi pengajian ataupun majelis serupa. Nabi Muhammad SAW bersabda,أَعْذَرَ اللهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةًArtinya "Allah tidak akan menerima argumen kepada seseorang yang Allah tunda ajalnya hingga mencapai 60 tahun." HR Bukhari8. Rutin dan terus berproses dalam mempelajari Al-Qur'an beserta dengan tafsirnya. Artinya menambah tidak hanya kuantitas namun juga Berpesan kepada anak-anak dan keturunan agar menjadi saleh dan salehah, gemar mendoakan orang tua baik saat masih hidup atau setelah meninggal, dan membantu mendoakan orang tua ketika akan meninggal. Simak Video "Momen Dramatis Penyelamatan Kakek Terperosok di Gorong-gorong di Depok" [GambasVideo 20detik] rah/rah
Kendatiada pula yang berniat ikhlas karena Allah Ta'ala. Amalan puasa ialah satu-satunya ibadah yang Allah sandarkan untuk diri-Nya, Sungguh ini merupakan kehormatan besar bagi umat Rasulullah
Jakarta, NU Online Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berlaku bagi seluruh umat Islam yang telah memenuhi kriteria akil dan baligh, termasuk di antaranya adalah orang tua. Sekalipun telah berusia lanjut lansia, orang tua tetap terkena hukum taklif untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Hanya saja, syariat Islam mengenal istilah keringanan rukhshah dalam menjalankan ibadah, baik puasa, shalat, atau lainnya. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang berada dalam kondisi tertentu, termasuk orang tua yang fungsi Sebagian anggota tubuhnya telah menurun, tidak seperti sedia kala. Lansia yang dalam keadaan demikian tentu akan mengalami kesulitan untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan. Hal ini mengingat puasa membutuhkan kondisi fisik yang prima karena harus menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari, mulai terbit fajar hingga matahari terbenam. Dalam keadaan demikian, lansia tersebut mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa. Artinya, lansia itu boleh tidak berpuasa dan wajib menggantinya dengan membayar fidyah berupa memberikan makanan sebanyak satu mud atau setara dengan 7 ons kepada orang miskin. Satu mud itu berlaku untuk satu kali puasa yang ia tinggalkan. Sebagaimana yang pernah dirilis NU Online, hal demikian ditegaskan langsung oleh Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 184. وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيِنٍ “Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” QS. Al-Baqarah 184 Dengan pembayaran fidyah tersebut, lansia tidak lagi perlu untuk berpuasa. Sebab, fidyah telah menjadi pengganti bagi puasa yang ia tinggalkan. Menjadi pertanyaan, jika lansia tersebut bukan hanya tidak mampu berpuasa, tetapi tidak juga mampu untuk membayar fidyah. Hal ini karena keterbatasan ekonomi dirinya, maupun keluarganya. Bagaimana puasa lansia tersebut? Dalam hal ini, lansia tersebut tidak terkena kewajiban apa pun. Baginya cukup untuk memperbanyak istighfar atas ketidakmampuannya menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili. Pewarta Syakir NF Editor Fathoni Ahmad
15Kegiatan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif. Bacaan 6 menit. Masa pensiun harus direncanakan agar bisa menikmati usia tua. Masa tua adalah suatu masa yang pasti akan terjadi. Saat masa itu datang, Ayah mungkin sudah memasuki usia pensiun. Di Indonesia, pensiun terjadi saat seseorang berusia 55 tahun.
ArticlePDF AvailableAbstractThis paper was written to review the implementation of Online Worship for the elderly in the new normal period in connection with the COVID-19 pandemic which has occurred since December 2019 and has not subsided until November 2021. Government regulations through the new normal protocol have limited social gatherings, including church services, to break the chain of spreading this deadly COVID-19 virus. At this time, the holding of onsite services/church buildings has been allowed as long as it is enforced by complying with strict health protocols, however, the elderly are a group of people who are considered to have high vulnerability or risk and are prohibited from attending worship in the church building. Yet church attendance is one of the foundations of spiritual life associated with worship and fellowship. Therefore, the churches have taken the initiative to hold online services based on the internet, to carry out services in the homes of each congregation. For the elderly, this is something new and becomes a problem in itself because of the need for technological mastery in participating in online worship. This writing is a literature study to review the implementation of online worship for the elderly, whether online worship can fulfill the worship and fellowship of the elderly, and how the church can maximize its services during this pandemic, especially for the elderly. AbstrakPaper ini ditulis untuk meninjau penyelenggaraan Ibadah Online bagi kaum lansia lanjut usia di masa new normal sehubungan dengan pandemi COVID-19 yang telah terjadi sejak bulan Desember 2019 dan masih belum mereda sampai bulan November 2021 ini. Peraturan pemerintah melalui protokol new normal telah membatasi pertemuan sosial, termasuk ibadah di gereja, demi memutus rantai penyebaran virus COVID-19 yang mematikan ini. Pada saat ini, penyelenggaraan ibadah onsite/gedung gereja telah diperbolehkan sepanjang diberlakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, namun demikian kaum lansia merupakan golongan kelompok masyarakat yang dipandang memiliki kerentanan atau resiko tinggi dilarang mengikuti ibadah di gedung gereja. Padahal kehadiran di gereja adalah salah satu dasar kehidupan spiritual yang terkait dengan penyembahan, dan persekutuan. Oleh karena itu gereja-gereja telah berinisiatif untuk mengadakan ibadah secara online yang berbasis internet, untuk melaksanakan ibadah di rumah masing-masing jemaat. Bagi kaum lansia hal ini merupakan hal baru dan menjadi kesulitan tersendiri karena diperlukannya penguasaan teknologi dalam mengikuti ibadah online. Penulisan ini merupakan studi kepustakaan untuk meninjau penyelenggaraan dari Ibadah online bagi lansia, apakah ibadah online dapat memenuhi penyembahan dan persekutuan dari bagi kaum lansia dan bagaimana gereja dapat memaksimalkan pelayanannya pada masa pandemi ini terutama bagi kaum lansia. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 356 Kajian tentang Ibadah Online bagi Kaum Lansia di Masa New Normal Pandemi Covid-19 Livia Danita, Maria Evvy Yanti Sekolah Tinggi Teologi Iman Jakarta, Indonesia Correspondence meykalibato Abstract.This% paper%was%written%to%review% the%implementation%of%Online%Worship%for% the%elderly%in%the%new%normal%period%in%connection%with%the%COVID-19%pandemic%which%has%occurred%since%December%2019%and%has%not%subsided%until% November% 2021.% Government% regulations%through%the%new%normal%protocol%have%limited%social%gatherings,%including%church%services,%to%break%the%chain%of%spreading%this%deadly%COVID-19%virus.%At%this%time,%the%holding%of%onsite%services/church%buildings%has%been%allowed%as%long%as%it%is%enforced%by%complying%with%strict%health%protocols,%however,%the%elderly%are%a%group%of%people% who% are% considered% to% have% high% vulnerability% or% risk% and% are% prohibited% from% attending%worship% in% the% church% building.% Yet% church% attendance% is% one% of% the% foundations% of% spiritual% life%associated% with% worship% and% fellowship.% Therefore,%the% churches% have% taken% the% initiative% to% hold%online%services%based%on%the%internet,%to%carry%out%services%in%the%homes%of%each%congregation.%For%the%elderly,%this% is%something%new%and% becomes%a%problem%in%itself%because%of%the% need%for%technological%mastery% in% participating% in% online% worship.% This% writing% is% a% literature% study% to% review% the%implementation%of%online%worship%for%the%elderly,%whether%online%worship%can%fulfill%the%worship%and%fellowship%of%the%elderly,%and%how%the%church%can%maximize%its%services%during%this%pandemic,%especially%for%the%elderly.%!Keywords%Church;%COVID-19;%elderly;%new%normal;%online%Worship%!Abstrak.Paper&ini&ditulis&untuk&meninjau&penyelenggaraan&Ibadah&Online&bagi&kaum&lansia&lanjut&usia&di&masa&new& normal& sehubungan& dengan& pandemi& COVID-19& yang& telah& terjadi& sejak& bulan&Desember&2019&dan&masih&belum&mereda&sampai&bulan&November&2021&ini.&&Peraturan&pemerintah&melalui&protokol&new&normal&telah&membatasi&pertemuan&sosial,&termasuk&ibadah&di&gereja,&demi&memutus&rantai&penyebaran&virus&COVID-19&yang&mematikan&ini.&&Pada&saat&ini,&penyelenggaraan&ibadah& onsite/gedung& gereja& telah& diperbolehkan& sepanjang& diberlakukan& dengan& mematuhi&protokol& kesehatan& yang& ketat,& namun& demikian& kaum& lansia& merupakan& golongan& kelompok&masyarakat&yang&dipandang&memiliki&kerentanan&atau&resiko&tinggi&dilarang&mengikuti&ibadah&di&gedung&gereja.&Padahal&kehadiran&di&gereja&adalah&salah&satu&dasar&kehidupan&spiritual&yang&terkait&dengan& penyembahan,& dan& persekutuan.& & Oleh& karena& itu& gereja-gereja& telah& berinisiatif& untuk&mengadakan& ibadah& secara&online& yang&berbasis& internet,& untuk& melaksanakan& ibadah& di&rumah&masing-masing& jemaat.& Bagi& kaum& lansia& hal& ini& merupakan& hal& baru& dan& menjadi& kesulitan&tersendiri&karena&diperlukannya&penguasaan&teknologi&dalam&mengikuti&ibadah&online.&Penulisan&ini&merupakan&studi&kepustakaan&untuk&meninjau&penyelenggaraan&dari&Ibadah&online&bagi&lansia,&apakah&ibadah&online&dapat&memenuhi&penyembahan&dan&persekutuan&dari&bagi&kaum&lansia&dan&bagaimana&gereja&dapat&memaksimalkan&pelayanannya&pada&masa&pandemi&ini&terutama&bagi&kaum&lansia.&!Kata&kunci&Covid-19;&gereja;&ibadah&online;&lansia;&new&normal!e-ISSN 2655-8645, p-ISSN 2655-8653 Volume 4, No 2, Januari 2022 356-367 DOI KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, Vol 4, No 2, Januari 2022 !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 357 !PENDAHULUAN Virus!corona!baru!atau!novel!coronavirus!nCoV!adalah!jenis!virus!corona!yang!menimbulkan!penyakit!yang!bernama!COVID-19.!!Virus!ini!telah!menjadi!pandemi!bagi!dunia!dan!sebagaimana!yang!dikeluarkan!Badan!Kesehatan!Dunia!WHO,!pada!tanggal!11!Maret! 2020! oleh! Dr.! Tedros!Adhanom! Ghebreyesus,! WHO’s& Director-General.!!Di!Indonesia,!saat!ini!per!tanggal!10!November!2021,!data!dari!Satuan!Tugas!Penanganan!COVID-19,! menunjukkan! angka! terkonfirmasi! positif! telah! mencapai! yang! terus! meningkat,! pemerintah! menerapkan! wajib! mengenakan! masker,!mencuci!tangan,!menjaga!jarak!social&distancing&hingga!Pembatasan!Sosial!Berskala!Besar!PSBB!sesuai!dengan!peraturan!gubernur!daerah!khusus!ibukota!Jakarta!nomor!33! tahun! 2020! tentang! pelaksanaan! Pembatasan! Sosial! Berskala! Besar!dalam!penanganan!COVID-19!di!provinsi!daerah!khusus!ibukota!Jakarta.!!!!Akibatnya!banyak!sektor! publik! yang! harus! dibatasi! maupun! ditutup,! demikian! pula! sekolah! yang!diadakan! dengan! belajar! di! rumah.! Tempat-tempat! keramaian! pun! demikian!mengalami!pembatasan,!seperti!tempat!wisata!atau!pusat!perbelanjaan.!Orang-orang!diarahkan!untuk!bekerja!dari!rumah!WFH&=&Work&from&Home,!hanya!terbatas!pada!beberapa!sektor!industri!yang!masih!diperbolehkan!untuk!bekerja!dari!kantor.!! Pembatasan!juga! berlaku! dalam!sektor! keagamaan,! di! mana! di!awal! pelaksa-naan! PSBB! pemerintah! melarang! kegiatan!beribadah! di! tempat-tempat! ibadat! sama!sekali!dan!meminta!agar!semua!bentuk!peribadahan!dilakukan!di!rumah.!!Berangsur-angsur! pemerintah! memberikan! kelonggaran! untuk! mengadakan! ibadah! di! tempat!ibadat!kembali! dengan!protokol! atau!panduan! kegiatan! di! rumah! ibadah! pada! masa!normal!baru,!!yang!ketat!dengan!pembatasan!terutama!pelarangan!bagi!anak-anak!dan!lansia!untuk!mengikuti!ibadah!di!tempat!ibadat.!!Secara! khusus! pun,!PGI! Persekutuan! Gereja-Gereja! Indonesia! sebagai! dewan!Gereja!meminta!kaum!lansia!dan!anak!tidak!mengikuti!ibadah!tatap!muka.!!Untuk!hal!ini,!gereja!diminta!untuk!memikirkan!cara-cara!kreatif!sehingga!kedua!kelompok!usia!itu!tetap!bisa!terlibat!dalam!kegiatan!peribadahan.!Untuk!itulah!dipandang!perlu!bagi!gereja!untuk!menyelenggarakan!ibadah!online!yang!mendatangkan!penghayatan!akan!persekutuan! dan! makna! ibadah,! yang! bermanfaat! bagi! spiritualitas! yang! sedapat!!!Eka!Yudah!Saputra,!“WHO!Tetapkan!COVID-19!Sebagai!Pandemi,!Apa!Maksudnya?,”!Tempo,!last!modified!2020,!accessed!September!27,!2020,! L. Danita, M. E. Yanti Kajian tentang Ibadah Online bagi Kaum Lansia… !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 358 mungkin!optimal!sebagaimana!ibadah!tatap!muka!di!gedung!gereja.!METODE PENELITIAN Penelitian! dilakukan! dengan! studi! literatur! yang! menggali! dan! memaparkan!berbagai! konsep! dan! teori! tentang! kaum! lansia,! ibadah,! dan! ibadah!online!disajikan!secara! deskriptif.! Pertama-tama! dilakukan! penggalian! terhadap! pengertian! lansia,!ibadah,!ibadah!online,!dan!persekutuan!dengan!cara!mempelajari!dokumen!atau!hasil!penelitian!terdahulu,!berbagai!buku! dan! jurnal!yang!berkaitan!dengan! judul.!!Kemu-dian,!penelitian!diarahkan!untuk!menunjukkan!relevansinya!ibadah!online!bagi!lansia!dalam! masa! pandemi! yang! membatasi! kehadiran! secara! fisik! dalam! persekutuan!ibadah!bersama!di!gedung!gereja.!PEMBAHASAN Lansia&Lanjut&Usia&Lanjut! usia! menurut! UU! Nomor! 13! Tahun! 1998! adalah! seseorang! yang! telah!mencapai!usia!60!enam!puluh!tahun!ke!atas.!Berdasarkan!data!statistik!yang!dipubli-kasikan! oleh! BPS! Badan! Pusat! Statistik! Indonesia! tahun! 2019,! persentase!lansia!Indonesia!meningkat!sekitar!dua!kali!lipat!1971-2019,!yakni!menjadi!9,6!persen!25!juta-an! di! mana! lansia! perempuan! sekitar! satu! persen! lebih! banyak! dibandingkan!lansia!laki-laki!10,10!persen!banding!9,10!persen.!Sedangkan!populasi!lansia!di!dunia!pada!tahun!2017!mencapai!962!juta!menurut!data!dari!UN!United!Nation!–!Economic!&!Social!Affairs.!!Menurut!Elizabeth!B.!Hurlock,!masa!dewasa!lanjut!Masa!Tua/Older&Adult!ialah!periode!penutup!dalam!rentang!hidup!seseorang.!Masa!ini!dimulai!dari!umur!60!tahun!sampai! akhir! hayat,! yang! ditandai! oleh! adanya! perubahan! yang! bersifat! fisik! dan!psikologis!yang!semakin!menurun.!Adapun!ciri-ciri!yang!berkaitan!dengan!penyesuai-an!pribadi! dan! sosialnya! sebagai! berikut!perubahan! yang! menyangkut! kemampuan!motorik,!kekuatan! fisik,!perubahan!dalam!fungsi!psikologis,!perubahan!dalam!sistem!saraf,!dan!penampilan.!Dalam!bukunya!Psikologi!Perkembangan,!Diane!E.!Papalia!juga!mengelompokkan!lansia,!menjadi!tiga!kelompok,!yaitu!“lansia!muda”!young&old!berusia!65!sampai!74!tahun,!“lansia!tua”!old&old!berusia!75!sampai!84!tahun,!dan!“lansia!tertua”!oldest&old!berusia!lebih!dari!85!tahun!ke!atas.!Pada!masa!lansia!ini,!kesehatan!fisik,!mental!dan!kognitif!mulai!menurun!dan!mengalami!kesulitan!dalam!mengelola!aktivitas!fisik!dan!berkurang!dalam!kegiatan!sosialnya!dibandingkan!pada!masa!muda.!Pada!lansia,!selain!terjadi!perubahan!dalam!fisik,!psikologis,!sosiologis!ternyata!!!United!Nations,!World+Population+Ageing+2017+Highlights,!Department+of+Economic+and+Social+Affairs,!Department.!United!Nations,!2017;!BPS,!Statistik+Penduduk+Usia+Lanjut+2019,!Badan+Pusat+Statistik,!2019,! KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, Vol 4, No 2, Januari 2022 !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 359 !juga!mengalami! perubahan!spiritualitas.! Perubahan! spiritualitas! ini! ditandai! dengan!adanya! perubahan! minat! dan! sikap! terhadap! kegiatan! keagamaan.! Hal! ini! terjadi!karena! para! lansia! melihat! banyak! teman! sebayanya! yang! sudah! meninggal! dunia!menjadikan!!mereka!termotivasi!untuk!tertarik!dan!menekuni!kegiatan!keagamaan.!!!Minat!untuk! turut! serta! dalam! aktivitas!spiritualitas! ini!menjadi! terbatas! pada!masa!pandemi!karena!mereka!menjadi!terisolasi,!tidak!dapat!mengikuti!ibadah!on-site!di! gedung! gereja.! Hal! ini! berdampak! negatif! bagi! kaum! lansia! baik! secara! spiritual!maupun! sosial! dan! menjadi! masalah! yang! cukup! serius! bagi! mereka.! Kaum! lansia!mendapat!perhatian!dari!pemerintah!dalam!masa!new& normal! ini,! karena!pada!masa!pandemi!ini,!lansia!akan!mengisolasi!diri!untuk!"waktu!yang!sangat!lama"!karena!penu-runan!kemampuan!fisik!untuk!melawan!virus!dan!besarnya!faktor!resiko!kematian!bila!terinfeksi!sangat!besar.!!Di!sisi!lain!diketahui!bahwa!isolasi!sosial!di!antara!orang!dewa-sa!yang!lebih!tua!adalah!"masalah!kesehatan!masyarakat!yang!serius”.!Karena!pening-katan!resiko!kardiovaskular,!autoimun,!neurokognitif,!dan!masalah!kesehatan!mental!kecemasan,!stres,!depresi!dan!perasaan!negatif!lainnya.!Kaum!lansia!yang!menghadapi!risiko!lebih!tinggi!tertular!Covid-19!menjadi!lebih!sering!tinggal!di!rumah!sehingga!besar!kemungkinan!mereka!merasa!kesepian.!Belum!lagi!minimnya!akses!untuk!berjumpa!keluarga!dan!teman.!!Isolasi!pada!kaum!lansia!ini,!yang!akan!menimbulkan!keterbatasan!dalam!aktivitas!sosial!perlu!diperhatikan!karena!kesepian!yang!dialami!dapat!menimbulkan!masalah!dalam!kecemasan,!stres!maupun!depresi.!Kesepian!adalah! perasaan!tersisihkan,! terpencil! dari!orang! lain!karena! merasa!berbeda!dengan!orang!lain,!tersisih!dari!kelompoknya,!merasa!tidak!diperhatikan!oleh!orang-orang!disekitarnya,!terisolasi!dari!lingkungan,!serta!tidak!ada!seseorang!tempat!berbagi!rasa!dan!pengalaman!Sampao,!2005.!Berdasarkan!penelitian!yang!dilaku-kan!oleh!Ulfi!Bini’Matillah!dkk!dalam!“Hubungan!Spiritualitas!dengan!Kesepian!pada!Lansia!di!UPT!Pelayanan!Sosial! Tresna! Werdha!PSTW”,!ditemukan!bahwa!semakin!tinggi!spiritualitas!maka!semakin!rendah!tingkat!kesepian.!Spiritualitas!sebagai!energi!yang! menghubungkan! masa! lanjut! usia! untuk! mengenal! dirinya! lebih! dalam! dan!merasa!terhubung!dengan!Tuhan!dan!alam!semesta!sehingga!memunculkan!perasaan!damai!dan!bahagia.!Penurunan!secara!kognitif!pada!kaum!lansia!juga!menjadi!salah!satu!hambatan!untuk!dapat!menyesuaikan!diri!dalam! perubahan,! salah! satunya! pemanfaatan! tekno-logi!online! untuk! beribadah! tidak! mudah! dipelajari! dan!dinikmati! oleh! kaum! lansia.!!Penurunan!daya!kognitif!ini!mengakibatkan!kaum!lansia!memiliki!kemampuan!belajar!yang! menurun! dibandingkan! kaum! muda.! Kaum! lansia! yang! mengalami! penurunan!!!Elvin!Paende,!Pelayanan+terhadap+jemaat+lanjut+usia+sebagai+pengembanggan+pelayanan+kategorial,!Missio!Ecclesiae,!82,!Oktober!2019,!93-115.!!Dyah!Siti!Septiningsih,!Tri!Na’imah,!“Kesepian+pada+lanjut+usia+studi+tentang+bentuk,+faktor+pencetus+dan+strategi+koping”,+FakultasPsikologiUniversitasMuhammadiyahPurwokerto.!!Ulfi!Bini’Matillah,!Latifa!Aini!Susumaningrum,!Muhamad!Zulfatul!A’la,!Hubungan!Spiritualitas!dengan!Kesepian!pada!Lansia!di!UPT!Pelayanan!Sosial!Tresna!Werdha!PSTW,!e-Jurnal!Pustaka!Kesehatan,! L. Danita, M. E. Yanti Kajian tentang Ibadah Online bagi Kaum Lansia… !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 360 kemampuan!kognitif!ini!dapat!!pula!mengalami!kecemasan!literasi!dalam!penggunaan!sumber!daya!digital.!!Kecemasan!literasi!yang!dimaksud!adalah!sulitnya!memahami!istilah-istilah! yang! digunakan! dalam! penggunaan! perangkat! atau! program! aplikasi!untuk!mengikuti!pada!ibadah!online.!Ibadah&Kata! ibadah! dalam! bahasa! Inggris! “worship”! berasal! dari! istilah! Anglo-Saxon!“weorthscipe”! –! “worth”! dan! “ship”! –! berarti! seseorang! yang! layak! untuk! menerima!pujian! dan! hormat.! Saat! kita! beribadah,! kita! sedang! memproklamirkan! kelayakan!Allah.! ! Kata! Ibrani! dalam! Perjanjian! Lama! yang! diterjemahkan! “worship”! adalah!“shachah”,! yang! berarti! sujud! menyembah,! artinya! sikap! hormat,! dan! merendahkan!diri!dari! tubuh! maupun! pikiran! seseorang.! Kata! Yunani! dalam!Perjanjian! Baru! yang!sering! diterjemahkan! sebagai! ibadah! adalah! “proskuneo”! yang! artinya!secara! literal!adalah! “mencium! tangan”! atau! “merendahkan! diri”! terhadap! orang! lain! karena!hormat.!Ibadah! merupakan! hal! yang! prinsip! dalam! kehidupan! orang! Kristen.! Ibadah!merupakan!ungkapan!iman!orang!percaya!dalam!bentuk!ritual!dan!liturgi.!!Namun!iba-dah!juga!dapat!diekspresikan!dalam!banyak!hal.!!Setidaknya!Alkitab!banyak!menga-jarkan!tentang! bagaimana!seharusnya! ibadah!dilakukan,! selain!kegiatan! liturgi!yang!ada!di!dalam!sebuah!gedung!gereja.!!Contohnya!seperti!apa!yang!disebut!oleh!Roma!121,! tentang! ibadah! yang! sejati.! Pengertian! ibadah! sejati! ini! harus! dimaknai! dalam!kehidupan!orang!percaya!secara!komprehensif,!di!mana!setiap!tindakan!orang!percaya!merupakan!bentuk!ibadah!kepada!Allah.!Menurut!Calvin,!ibadah!adalah!satu! kesatuan! dengan! pokok-pokok!ajaran!yang!mendasar!dan!melalui!ibadah!ajaran!itu!disampaikan!kepada!umat.!Apa!yang!diyakini!Gereja! mengenai! imannya! harus! bisa! diungkapkan! kepada! jemaat! dalam! kegiatan!ibadah.!!Ajaran!Calvin!bahwa!ibadah!itu!adalah!bekerja!laborare&est&orare!membuat!manusia!harus!mempertanggung-!jawabkan!segala!sesuatu!yang!telah!diberikan!Allah!atau!dalam!kata!lain!manusia!bekerja!keras!untuk!memuliakan!Allah.!Makna!ibadah!adalah!berbicara!mengenai!pengalaman!perjumpaan!dengan!Allah.!!Persekutuan,! pertemuan,! perjumpaan! secara! sadar! dengan! Allah! melalui! Anak-Nya,!Yesus! Kristus! sangat! menggetarkan! hati,! dan! mampu! mengubahkan! seseorang! dari!dalam.!Mengalami!kehadiran!Allah!dalam!ibadah,!memahami!betapa!besar!kasih!Allah,!semakin!mengenal! siapakah! Allah,!merupakan! saat-saat! yang!sangat! berarti.! Ibadah!bukan!sekedar!mendengarkan!pengkhotbah!atau!menyanyikan!lagu-lagu!rohani,!tetapi!!!Seyyed!Mohammad!Hossein!Javadi!and!Nasim!Nateghi,!“Coronavirus!and!Its!Psychological!Effects!on!Elderly!Population,”!Disaster+Medicine+and+Public+Health+Preparedness!2020!1–2.!!Debora!Nugrahenny!Christimoty,!“Teologi!Ibadah!dan!Kualitas!Penyelenggaraaan!Ibadah!Sebuah!Pengantar”,!PASCA!Jurnal+Teologi+dan+Pendidikan+Agama+Kristen,!Volume!15,!Nomor!1,!April!2019.!!Sabariah!Zega,!“Refleksi!Teologis!tentang!Makna!Ibadah!yang!Sejati”,!Voice!of!HAMI!Jurnal!Teologi!dan!Pendidikan!Agama!Kristen!Volume!3,!No!1,!Agustus!2020!28-38.!!Susanto!Dwiraharjo,!“Konstruksi!Teologis!Gereja!Digital!Sebuah!Refleksi!Biblis!Ibadah!Online!Di!Masa!Pandemi!Covid-19,”!EPIGRAPHE+Jurnal+Teologi+dan+Pelayanan+Kristiani+4,!no.!1!2020!1–17.!!!Ibid.! KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, Vol 4, No 2, Januari 2022 !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 361 !suatu!pengalaman!perjumpaan!dengan!Kristus.!!Ibadah! adalah! persekutuan! bersama! dengan! Allah! dan! persekutuan! bersama!dengan!orang!percaya.!!Bersama!dengan!Allah,!berarti!melakukan!ibadah!bukan!untuk!menyenangkan! hati! manusia! melainkan! untuk! menyenangkan! hati! Tuhan,! sebab!ibadah! itu! untuk! memuji! dan! memuliakan! nama-Nya.! Seperti! yang! di! katakan! John!Stott! bahwa,! ibadah! yang! menyukakan! Allah! adalah! yang! batiniah! bukan! lahiriah,!pujian!dari!hati!bukan!sekadar!dari!bibir,!dan!yang!spiritual!bukan!yang!seremonial.!!Menurut!John!Stott,!Ibadah!sejati!adalah!ibadah! jemaat! kolektif!,!seperti!yang!dika-takan!dalam!Ibrani!1025”Janganlah!kita!menjauhkan!diri!dari!pertemuan-pertemuan!ibadah!kita,! seperti!dibiasakan!oleh!beberapa!orang,!tetapi!marilah!kita!saling!mena-sihati,!dan!semakin!giat!melakukannya!menjelang!hari!Tuhan!yang!mendekat”.!!Perse-kutuan!bersama!dengan!orang-orang!percaya!merupakan!kumpulan!umat!Allah!yang!hidup!dalam! kekudusan,! suci,! takut!akan!Tuhan,!mengasihi!sesama!dan!yang!disebut!umat! pilihan.! Persekutuan! orang-orang! percaya! merupakan! sebuah! pengaruh! besar!bagi!lingkungan!di!mana!umat!itu!berada,!sebab!persekutuan!itu!adalah!sebuah!kegia-tan!untuk!menyembah!Tuhan!dan!beribadah.!Tujuan!beribadah!adalah!untuk!memuliakan!Tuhan! yang! kudus!dan!kehidupan!yang! diubahkan! melalui! kebenaran! Firman! Allah! yang! disampaikan.! Ibadah!sebagai!salah!satu!penunjang!dari!spiritualitas,!bagi!kaum!lansia!juga!merupakan!sarana!yang!penting!dalam! mewujudkan! sikap! positif! terhadap! kehidupan.! ! Dari! penelitian! yang!dilakukan! Joanna! Malone! dan! Anna! Dadswell!di! Inggris,! menunjukkan! di! mana!agama,!spiritualitas! dan/atau! kepercayaan!memanifestasikan! dirinya! dalam!kehidu-pan!sehari-hari! para!lansia! dan!mempengaruhi! pengalaman!mereka! menua!menjadi!lebih!positif.!!Hasil!penelitian!itu!menyoroti!pentingnya!agama,!spiritualitas!dan/atau!kepercayaan! yang! terus! berlanjut! walaupun! sifat! agama! berubah;! sifat! pribadi! dan!interpersonal!dari!agama,!spiritualitas!dan/atau!kepercayaan!untuk!kaum!lansia!tua;!pengaruh!positif!yang!dimilikinya!sebagai!sumber!kekuatan,!kenyamanan!dan!harapan!pada!saat!dibutuhkan;!rasa!kebersamaan!dalam!komunitas!yang!dapat!diberikan!pada!saat!meningkatnya!risiko!kesepian!dan!isolasi!sosial;!dan!kemungkinan!untuk!mema-sukkan! agama,! spiritualitas! dan/atau! kepercayaan! ke! dalam! pendekatan! yang! lebih!holistik!terhadap!kesehatan,!kesejahteraan,!dan!kehidupan!lansia.!Ibadah&Online& &Kehadiran!di!Gereja!adalah!salah!satu!dasar!kehidupan!spiritual!yang!terkait!de-ngan! penyembahan,! persekutuan,! pemuridan,! pelayanan,! dan! misi! Warren,! 1995!dalam!Bryson,!Andres!&!Davies,!2020.!!Kata!gereja!memiliki!banyak!arti,! yaitu! ge-!!Ibid.!!John!Stott.!Khotbah+di+Bukit.+Jawa!Timur!Literatur!Perkantas,!2014,!172.!!!John,!Stott.!The+Living+Church.+Jakarta!BPK!Gunung!Mulia,!2016,!23.!!Sabariah!Zega,!“Refleksi!Teologis!tentang!Makna!Ibadah!yang!Sejati”,!Voice!of!HAMIJurnal!Teologi!dan!Pendidikan!Agama!Kristen!Volume!3,!No!1,!Agustus!2020!28-38.!!The!Role!of!Religion,!Spirituality!and/or!Belief!in!Positive!Ageing!for!Older!Adults!!!John!R.!Bryson,!Lauren!Andres,!and!Andrew!Davies,!“COVID-19,!Virtual!Church!Services!and!a!New!Temporary!Geography!of!Home,”!Tijdschrift+voor+Economische+en+Sociale+Geografie!111,!no.!3!2020!360–372,! L. Danita, M. E. Yanti Kajian tentang Ibadah Online bagi Kaum Lansia… !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 362 dung,!institusi,!dan!jemaat.!Penutupan!gedung!gereja!mencegah!jemaat!untuk!terlibat!kebersamaan! ibadah,! pelayanan! pastoral! dan! kegiatan! kongregasi! lainnya! melalui!kehadiran!bersama!di!tempat!ibadah!yang!sama.!!COVID-19! mendorong! kegiatan! ibadah! di! gereja,! berubah! menjadi! ibadah! di!rumah! yang! terhubung! untuk! berbagi! dalam! ibadah! bersama.! ! Kegiatan! ibadah! ini,!sering! dinamai! ibadah& online!atau! virtual! yang! terputus! dari! gedung! gereja,! para!penyembah! hadir! bersama! dalam! pengalaman,! dan! pada! waktunya,! namun! tidak!secara!bersama-sama! hadir!dalam!satu!tempat.!Munculnya!berbagai!teknologi!media!yang! terjadi! pada! masa! kini,! yang! turut! mempengaruhi! cara! berkomunikasi! sehari-hari,!menjadi!jalan!keluar!yang!memadai!pada!masa!pandemi!untuk!digunakan!dalam!peribadahan.! Perubahan! teknologi! media! digital! menimbulkan! budaya! konvergen,!yang! juga! mempengaruhi! ibadah! gereja! terutama! bagi! kaum! lansia! yang! selama! ini!tidak!tersentuh!perubahan!ini!secara!signifikan!sebelum!masa!pandemi.!Menurut! penelitian! di! USA,! terkait! dengan! pola! perubahan! dalam! komunikasi,!volume! layanan! gereja! online! terus! meningkat! Estes,! 2009;! Hutchings,! 2007! dalam!Russell,!2016.!Studi!ini!meneliti! pengalaman! gereja! virtual,! yang! berkaitan! dengan!orang!tua!yang!memilih!untuk!bergabung!dengan!layanan!gereja!telekonferensi!virtual,!untuk! mengeksplorasi! dampak! dari! model! perubahan! akses! kehadiran! di! gereja!tradisional!kehadiran!fisik!di!tempat!ibadah.!!Kemajuan! teknologi! di! dunia! barat! yang! lebih! dini! dibandingkan! di! Indonesia,!sudah!menjadi!hal!yang!lumrah!dalam!kegiatan!ibadah!online&bagi!kaum!lansianya.!!Dan!menjadi!suatu!keuntungan!bagi!mereka!yang!mengalami!kesulitan!dalam!hal!mobilitas,!misalnya! sakit,! kelemahan! fisik,! atau! perjalanan! ke! gereja! yang! beresiko,! di! mana!pengalaman!spiritual!melalui!ibadah!online!sangat!penting!untuk!kesejahteraan!mere-ka!Arcury,!Quandt,! McDonald,! &!Bell,!2000! dalam! Russell,!2016.!Pengaruh!positif!dari! penggunaan! teknologi! untuk! menciptakan! dunia! virtual! menjadikan! komunitas!virtual! pun! mulai! berkembang,! termasuk! komunitas! ibadah! online.! Inovatif! dengan!penggunaan!teknologi,!selalu!diusahakan!agar!ibadah!online&dapat! memengaruhi! pe-ngalaman!spiritual! virtual.!Penelitian! yang! dilakukan! oleh! Pew! Internet! &!American!Life!Project!menunjukkan!bahwa!83%!dari!mereka!yang!menanggapi!survei!mengata-kan! bahwa! penggunaan! Internet! telah! membantu! kehidupan! jemaat! Internet! &!Project,!2000!dalam!Kaburuan,!Cheng!&!Jeng,!2011.!!Dalam!masa! pandemi!ini,! layanan! ibadah! online! menjadi! alternatif! yang!paling!diutamakan!oleh!gereja-gereja!di!Indonesia,!untuk!menjangkau!jemaatnya!untuk!dapat!tetap!beribadah.!!Dan!menurut!BRC!Bilangan!Research!Center,!melalui!hasil!temuan!!!Sonia!L.!Russell,!“Effects!of!a!Virtual!Church!on!the!Perceived!Spiritual!Well-Being!of!the!Elderly!A!Qualitative!Study!of!Participants!in!a!Virtual!Religious!Community”!St.!John!Fisher!College,!2016,! KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, Vol 4, No 2, Januari 2022 !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 363 !survei! nasional!di! Indonesia,! mengenai! Pelayanan! dan! Dinamika! Gereja! Selama!Pandemi!Covid-19,!untuk!data!bulan!April!dan!Mei!2020,!menemukan!bahwa!- Gereja! di! Indonesia! tidak! siap! menghadapi! pandemi! COVID-19,! tetapi!beradaptasi! dengan! cepat! selama! 3! bulan! pandemi! COVID-19! terjadi!kenaikan! jumlah! viewer!ibadah! online! bulan! Mei! 2020! dibandingkan! bulan!April!2020.!- Kecepatan!Proses! Digitalisasi! Pelayanan! Jabodetabek! dan! Jawa!lebih! cepat!dibandingkan! di! luar! Jawa;! Gereja! Besar,! Gereja! Aliran! Pantekosta! atau!Kharismatik!lebih!cepat!daripada!Gereja!aliran!Mainstream!&!Injili.!- Menurut!Hamba!Tuhan,!tingkat!spiritualitas!jemaat!selama! pandemi!COVID-19! mengalami! kenaikan,! sama! saja,! mengalami!penurunan!dan! Ada! hubungan! antara! spiritualitas! dengan! kesiapan! gereja! melakukan!digitalisasi!pelayanan.!- Gereja!yang! memiliki! jumlah!persentase! anak! muda! yang! lebih! besar,! akan!cenderung! memiliki! komisi! digital! serta! peningkatan! aset! digital! selama!pandemi!COVID-19.!- Dengan!melakukan!pengukuran!digital!mindset!dan!perilaku!digital!terbentuk!empat!4!segmen!Hamba!Tuhan!beserta!besaran!setiap!segmennya.!!Keempat!segmen! tersebut! adalah,! Ignorant! Reactive! Climber! Jumlah!anggota!jemaat! yang! ikut!ibadah! online!di! gerejanya!atau!sinodenya!sendiri! cenderung! lebih! sedikit! dari! jumlah! kehadiran! sebelum! pandemi!COVID-19.! ! Gereja! kecil! ternyata! memiliki! persentase! kehadiran! anggota!jemaat!pada!ibadah!online!yang!lebih!tinggi!daripada!gereja!besar.!!Hasil!dari!penelitian!BRC!ini!menggambarkan!bahwa!kemampuan!gereja!untuk!mengantisipasi! dan! berinovasi! dalam! penggunaan! teknologi! digital! akan! sangat!membantu!pelayanan!gereja!pada!masa!pandemi!ini.!!!Dukungan!dari!tim!digital,!hamba!Tuhan,! penatua! maupun! aktivis! yang! saling! berkolaborasi! tentunya! membawa!pelayanan! gereja! lebih! efektif! dan! mencapai! pertumbuhan! spiritualitas! jemaat! yang!lebih!baik.!! Gereja! dapat! memanfaatkan! tekonologi! untuk! meningkatkan! spiritualitas!jemaat,!dengan!membuat!strategi!pelayanan!offline&to&online!dengan!bantuan!sumber!daya! manusia,! terutama! anak-anak! muda! yang! lebih! lekat! dengan! penggunaan!teknologi!sehari-hari.!!Selain!itu!pelatihan!kepada!hamba!Tuhan!dalam!hal!peningkatan!skill!digital!untuk!meningkatkan!penggembalaan.!!Gereja!mengevaluasi!hal-hal!esensial!untuk!meningkatkan!spiritualitas!jemaat,!diantaranya!adalah!peningkatan!pelayanan!keluarga,!terlebih!bagi!kaum!lansia.!!!Bilangan!Research!Center,+Pelayanan+dan+Dinamika+Gereja+Selama+Pandemi+Covid-19,!seminar!online!zoominar.! !Bilangan!Research!Center,+Pelayanan+dan+Dinamika+Gereja+Selama+Pandemi+Covid-19,! L. Danita, M. E. Yanti Kajian tentang Ibadah Online bagi Kaum Lansia… !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 364 !Tinjauan&Ibadah&Online&bagi&Lansia&di&Masa&Pandemi&New&Normal&Dalam! masa! pandemi! COVID-19,! ketahanan! iman! dalam! meningkatkan! persis-tensi! dan! eksistensinya! dalam! memperjuangkan! iman! di! tengah! realitas! sosial! yang!ada,!tetap!dibutuhkan.!!Dengan!situasi!bagaimanapun,!Gereja!tetap!menjaga!pelayanan!tetap! berjalan! demi! kelanjutan! spiritualitas! jemaat,! khususnya! dalam! era! pandemi!korona! oleh! Hasahatan! Hutahaean! dkk,!dengan!metode!penelitian! fenomenologi,! pendekatan! kualitatif,! pada! tahun! 2020!dengan! seratus!responden! dari! empat! jemaat! gereja! yang! mengadakan! ibadah! di! rumah.! Dalam!penelitian!ini! dapat! disimpulkan!bahwa!pengiriman!ibadah!melalui!berbagai!aplikasi!ibadah!online!menjadi!cara!untuk!memudahkan!umat!dalam!menjalin!persekutuan!di!dalam!Kristus!yang!selama!masa!pandemi!ini!mendapat!halangan!dalam!beribadah!on-site!di!Gereja.!!Meskipun!situasi!ini!tidak!memberi!ruang!gerak!yang!bebas!dalam!beri-badah!karena!mobilitas!dan!pertemuan-pertemuan!dibatasi,!namun!dalam!kehidupan!imannya!tidak!terganggu!secara!langsung.!Diskontinuitas!pandemi!dengan!spiritualitas!tergambar!dengan! jelas!dari! hasil! penelitian.!Melalui!ibadah! online& di& rumah,! masa!pandemi!tidak!menjadi!penghalang!dalam!pertumbuhan!spiritualitas!jemaat.!Bagi! lansia,! aktivitas! yang! menyangkut! hal! spiritualitas! adalah! sangat! penting!dan! larangan! untuk! beribadah! on-site! menjadi! hambatan! untuk! berkegiatan! sosial!dengan! sesama! jemaat! maupun! beribadah! mempertahankan! kehidupan! rohaninya.!!Untuk!itulah!ibadah!online&!menjadi!sangat!penting!dan!menjadi!jalan!keluar!terutama!bagi!kaum!lansia!yang!memiliki!keterbatasan!mobilitas!pada!saat!pandemi!ini.!Dengan!demikian,!keuntungan!dari!teknologi!digital!melalui!sosial!media!sebaiknya!dimanfa-atkan! setinggi-tingginya! untuk! membangun! sebuah! hubungan! dan! yang! lebih! luas!adalah!jaringan;!intinya!sosial!media!digunakan!untuk!menghubungkan!seorang!akan!yang! lain.!Tidak! luput! pula! dalam! masa! pandemi! New& Normal& ini,! kaum! lansia!“terpaksa”! menggunakan! teknologi! ini! untuk! melakukan! kegiatan! ibadahnya! secara!online.! ! Di! Indonesia,! penggunaan! ibadah! online! bagi! lansia! merupakan! hal! baru,!sehingga!pada!masa!pandemi!ini! ada! jarak!waktu!penyesuaian!yang!cukup! sulit!bagi!kaum!lansia!untuk!melakukan!ibadah!online!dari!tempat!tinggalnya.!Merekalah!yang! paling!merindukan! untuk! kembali! beribadah! di! gedung! gereja!dan!merasakan!ibadah!maupun!persekutuan!secara!fisik.!!Dan!selama!masa!pembata-san!ibadah! di! ruang! gereja! inilah! yang! merupakan! masa-masa! yang! sulit! bagi! kaum!!!Hasahatan!Hutahaean,!Bonnarty!Steven!Silalahi,!and!Linda!Zenita!Simanjuntak,!“Spiritualitas!Pandemi!Tinjauan!Fenomenologi!Ibadah!Di!Rumah,”!Evangelikal+Jurnal+Teologi+Injili+dan+Pembinaan+Warga+Jemaat!4,!no.!2!2020!235–250,! KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, Vol 4, No 2, Januari 2022 !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 365 !lansia.!Hal!ini!terutama!dalam!menggunakan!perangkat!gawai!maupun!TV!pintar!untuk!mengikuti! live& streaming& atau! Ibadah! online! yang! menggunakan! teknologi! internet!maupun!program!aplikasi!telekomunikasi!audio!dan!visual.!Perubahan!media!tekno-logi! yang! terjadi! mendorong! adaptasi! dalam! kepiawaian! menggunakannya,! tidak!terlepas! juga! bagi! kaum! lansia! pada! saat! ini.! Lansia! menjadi! kelompok! yang! rawan!tereksklusifkan! dari! aktivitas! penggunaan! internet! secara! umum! dan! media! sosial!secara!khusus!karena!generasi!ini!tumbuh!jauh!sebelum!teknologi!itu!ditemukan.!Hambatan!bagi!lansia!untuk!menggunakan!media!sosial!terungkap!dalam!pene-litian!yang!dilakukan!Lee,!Chen,!dan!Hewitt!2011,!h.!1234-1235!terhadap!243!lansia!di! Ohio,! mengungkapkan! empat! dimensi! yang! menghambat! penggunaan! teknologi!internet! di! kalangan! lansia,! yakni! dimensi! intrapersonal,! fungsional,! struktural,! dan!interpersonal.!Dimensi!intrapersonal!menyangkut!hal-hal!psikologis,!seperti!motivasi,!kecemasan,! ketakutan,! dan! persepsi! bahwa! internet! hanya! menyediakan! kegiatan!hiburan!bagi!anak!muda.!!Dimensi!fungsional!yakni!kondisi!fisik,!seperti!penglihatan!menurun,! menderita! penyakit! arthritis,! dan! berbagai! keterbatasan! fisik! lain! yang!berkaitan! dengan! faktor! internal! lansia.! Sementara! itu,! contoh! dimensi! struktural!adalah!ketidakmampuan!finansial!untuk!mengakses!biaya!internet.!Sedangkan!dimensi!interpersonal!yaitu!tidak!adanya!dukungan!dari!lingkungan!sekitar!dan!hal!lain!di!luar!dirinya!yang!menimbulkan!hambatan!bagi!lansia!untuk!mengakses!internet.!Dalam!penelitian!yang!dilakukan!Friemel!2014,!h.!313,!mengenai!faktor-faktor!yang!mendorong! lansia!mempelajari! internet!pada! 1105!responden! di!Swiss! menje-laskan! bahwa! faktor! konteks! sosial! dan! faktor! individual! memiliki! peran! signifikan!dalam!mendorong!lansia!menggunakan!teknologi!ini.!Konteks!sosial!berarti!dukungan!dan!semangat!yang!diberikan!orang!lain!pada!lansia!yang!berada!di!suatu!lingkungan!sosial!tertentu!untuk!menggunakan!internet,!sedangkan!faktor!individual!merupakan!pandangan! yang! menjelaskan! bahwa! media! ini! merupakan! kebutuhan,! sehingga!motivasi!diri!membuat!lansia!rela!mempelajari!media!ini!secara!otodidak.!Untuk!itu!agar! para! lansia! dapat! turut! serta! menikmati! dan! merasakan! ibadah! online!dengan!baik,! harus! didukung! dengan! bantuan! dari! sekeliling! baik! dari! keluarga! terdekat!maupun!rekan-rekan! jemaat! gereja!yang! lebih! muda! atau! sebaya.!Dengan!membe-rikan!pendampingan! dan! pelatihan! sederhana,! sehingga! lansia! termotivasi!dan! mau!belajar!serta! mampu!untuk! melakukan!langkah-langkah! penggunaan!dawai! maupun!TV!untuk!mengikuti!ibadah!online.!Hal-hal! yang! berkenaan! dengan! peningkatan! kemampuan! para! lansia! dalam!mengikuti!ibadah! online! haruslah! menjadi! perhatian!gereja-gereja,! sehingga! mereka!dapat!turut!terlibat!dan!menikmati!persekutuan!dengan!jemaat!lain,!baik!dalam!ibadah&!!Rizqi!Ganis!Ashari,!“Memahami!Hambatan!dan!Cara!Lansia!Mempelajari!Media!Sosial”,!Jurnal+Ilmu+Komunikasi!15,!NOMOR!2,!Desember!2018!155-170.!!Ibid.!!Ibid.!!Bei!Wu,!“Social!Isolation!and!Loneliness!among!Older!Adults!in!the!Context!of!COVID-19!A!Global!Challenge,”!Global+Health+Research+and+Policy!5,!no.!27!2020,! L. Danita, M. E. Yanti Kajian tentang Ibadah Online bagi Kaum Lansia… !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 366 online!maupun!penggunaan!aplikasi!lain!yang!memungkinkan!mereka!berinteraksi!di!dalamnya.!!KESIMPULAN Tuntutan! ibadah! online!ini! bukan! sebuah! pilihan,! tetapi! keniscayaan.! Gereja!harus!berubah!seiring!dengan!perubahan!yang!terjadi!yang!pada!saat!ini!dikarenakan!pandemi!COVID-19.!Secara!umum!ada!hubungan!antara!spiritualitas!dengan!kesiapan!gereja! melakukan! digitalisasi! pelayanan! pada! masa! pandemi! COVID-19,! termasuk!dalam! pelayanan! ibadah! online.! Di! mana! gereja! yang! mengadakan! ibadah! online&membantu!mempertahankan!atau!meningkatkan!spiritualitas!jemaat!di!dalam!perse-kutuannya! untuk! memuji! dan! memuliakan! Tuhan.! Kaum! lansia! selalu! mengalami!kesulitan! terbesar! untuk! memupuk! motivasi! mempelajari! media! baru! yang! akan!digunakan!dan!mereka!selalu!merasakan!kecemasan!ataupun!kurang!motivasi.!!Gereja!perlu! mendorong! dilakukannya! program! pengenalan! dan! penggunaan! teknologi! ini!kepada!para!lansia,!agar!mereka!dapat!mengikuti!ibadah!online!dan!pelayanan!lainnya.!!Kebutuhan! kaum! lansia! dalam! hal! spiritualitas! tentu! sangat! penting! terutama! pada!masa!pandemi!yang!terisolasi!dan!mengalami!hambatan!untuk!bermobilitas.!Pendam-pingan! dan! pelatihan! yang! sederhana! perlu! dipikirkan! dan! dikembangkan! menjadi!salah! satu! cara! yang! memungkinkan!bagi! para! lansia! untuk! dapat! menguasai! gawai!sebagai!sarana!beribadah!online.! ! Sehingga!para!lansia!tidak!terisolasi!dan!berada! di!luar!persekutuan!maupun!pelayanan!gereja!selama!masa!pandemi!ini.!!!Setelah!kaum!lansia!menerima!vaksin!Covid-19,!apakah!gereja!akan!tetap!menga-dakan!ibadah!online!dan!mengijinkan!kaum!lansia!untuk!turut!serta!dalam!ibadah!on-site,!perlu!dikaji! ulang! secara!situasional! karena! varian!dari!virus! Covid-19! bermun-culan!lebih!cepat!dan!lebih!berbahaya!daya!penularannya.!REFERENSI Afandi,!Yahya.!“Gereja!Dan!Pengaruh!Teknologi!Informasi!Digital!Ecclesiology.’”!FIDEI&Jurnal&Teologi&Sistematika&dan&Praktika!1,!no.!2!2018!270–283.!BPS.!Statistik&Penduduk&Usia&Lanjut&2019.!Badan&Pusat&Statistik,!2019.! KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, Vol 4, No 2, Januari 2022 !Copyright© 2022, KHARISMATA, ISSN 2655-8645 online 367 !Faricha!Maulidya!dkk,!Periodesasi!Perkembangan!Dewasa,! ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PaendeLanjut usia adalah mereka yang rata-rata telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Dalam usia seperti ini setiap orang mengalami perubahan-perubahan yang mengarah pada kemunduran-kemunduran, baik dari segi fisik maupun rohani. Perubahan fisik akan mempengaruhi segi psikologis, sosiologis, dan pneumatologis para lanjut usia, sehingga mereka akan mengalami perasaan rendah diri karena merasa tidak mampu dan tidak berguna tersebut akan membuat mereka menutup diri, akibatnya mereka merasa kesepian. Masalah ini akan terasa lebih berat lagi oleh karena memang para lanjut usia akan ditinggalkan oleh anak-anak yang telah terpencar ke berbagai tempat untuk membangun rumah tangga sendiri sidron “sarang kosong”. Dalam keadaan demikian para lanjut usia cenderung untuk berdiam diri di rumah saja, suatu kondisi yang menjadi penyebab timbulnya masalah baru bagi para lanjut usia. Mereka akan menjadi asing bagi linkungan dan dilupakan orang, akibatnya mereka tertolak dan kehilangan harga diri. Oleh karena itu pelayanan gereja terhadap para lanjut usia haruslah ditempatkan sebagai satu pelayanan kategorial dan serius ditangani oleh pekerja dan hamba Tuhan khusus yang sungguh memahami persoalan atau permasalahan lanjut kategorial tersebut akan membuat gereja terikat secara moril pada penanganan yang serius dan bertanggung jawab terhadap para lanjut usia yang menjadi anggota jemaat. Itu berarti pelayanan kategorial akhirnya memberikan keseimbangan dalam perhatian dan aksi penatalayanan dalam seluruh gerak pelayanan gereja. Bei WuWe are experiencing a historical moment with an unprecedented challenge of the COVID-19 global pandemic. The outbreak of COVID-19 will have a long-term and profound impact on older adults’ health and well-being. Social isolation and loneliness are likely to be one of the most affected health outcomes. Social isolation and loneliness are major risk factors that have been linked with poor physical and mental health status. This paper discusses several approaches that may address the issues of social isolation and loneliness. These approaches include promoting social connection as public health messaging, mobilizing the resources from family members, community-based networks and resources, developing innovative technology-based interventions to improve social connections, and engaging the health care system to begin the process of developing methods to identify social isolation and loneliness in health care settings. Rizqi Ganis AshariThis article aims to understand the various barriers and experiences of elderlies in learning how to use social media as part of their lives. For that purposes, an in-depth interview was conducted through qualitative method with phenomenology approach on two senior informants in Semarang area. The results of the study indicate the elderly are experiencing 1 intrapersonal, 2 structural and 3 functional barriers. Intrapersonal barriers are overcome by social factors, whereas structural and functional obstacles are overcome by individual factors. It is also found that the overall elderly’s effort to adopt social media emerged out of necessity..The COVID‐19 pandemic and subsequent lockdown measures implemented by the United Kingdom government from 23 March 2020 led to unprecedented adaptations from individuals and communities including places of worship, their clergy and congregations. This paper through a multi‐disciplinary dialogue between human geography and theology explores the interrelations between place, space and the spiritual. It identifies the bricolage mechanisms that were developed rapidly by churches to shift towards providing virtual church services. This was an uncommon practice by Christian denominations in the UK. COVID‐19 changed the rules requiring new practices to emerge resulting in a new form of infrasecular space to emerge. Such rapid transformations through the provision of online services and virtual embeddedness blurred the lines between sacred and secular spaces. During virtual services, the minister’s home is temporally linked to the homes of congregants forming an intersacred space. Homes and spaces within homes are transformed into temporary sacred Nugrahenny ChristimotyOrang-orang Kristen percaya bahwa ibadah kepada Allah adalah penting dan perlu bagi kehidupan bergereja. Namun Dalam kenyataannya ibadah seringkali dilaksanakan secara kurang serius, baik secara sadar ataupun tidak. Nilai dari ibadah Kristen yang telah diakui sangat penting, pada saat ini telah mengalami penurunan. Hal tersebut terlihat dari ketidakseriusan dalam perencanaan penyelenggaraan ibadah, misalnya tidak ada latihan sebelumnya, pelayan ibadah tidak serius mempersiapkan diri, tata ibadah tidak disiapkan sesuai tema. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena jemaat atau pemimpin gereja tidak memahami tentang teologi ibadah dan kualitas penyelenggaraan ibadah. Teologi ibadah Kristen adalah refleksi sistematis dari ajaran Alkitab mengenai ibadah, tentang berbagai macam bentuk ibadah, motivasi dan tujuan beribadah. Sedangkan kualitas penyelenggaraan ibadah dapat dinilai dari perencanaan ibadah, persiapan ibadah, relevansi ibadah, serta berbagai aspek yang berkaitan dengan ibadah. Setiap pemimpin ibadah Kristen perlu memahami apa yang diajarkan oleh Alkitab tentang ibadah sehingga dapat menyelenggarakan ibadah yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran tentang teologi ibadah dan kualitas penyelenggaraan ibadah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode penelitian Penduduk Usia LanjutBPS. Statistik Penduduk Usia Lanjut 2019. Badan Pusat Statistik, 2019. Tetapkan COVID-19 Sebagai Pandemi, Apa Maksudnya?Yudah EkaSaputraEka Yudah Saputra. "WHO Tetapkan COVID-19 Sebagai Pandemi, Apa Maksudnya?" Kegiatan Di Rumah Ibadah Pada Masa Normal BaruFajar WhWH, Fajar. "Panduan Kegiatan Di Rumah Ibadah Pada Masa Normal Baru." Portal Information Indonesia.
.
  • 7ymleh30lo.pages.dev/91
  • 7ymleh30lo.pages.dev/90
  • 7ymleh30lo.pages.dev/94
  • 7ymleh30lo.pages.dev/474
  • 7ymleh30lo.pages.dev/327
  • 7ymleh30lo.pages.dev/529
  • 7ymleh30lo.pages.dev/321
  • 7ymleh30lo.pages.dev/916
  • 7ymleh30lo.pages.dev/376
  • 7ymleh30lo.pages.dev/39
  • 7ymleh30lo.pages.dev/660
  • 7ymleh30lo.pages.dev/606
  • 7ymleh30lo.pages.dev/768
  • 7ymleh30lo.pages.dev/249
  • 7ymleh30lo.pages.dev/65
  • mengapa orang usia lansia harus memperbanyak amalan ibadah